Desain dan pemprograman multimedia pembelajaran interaktif

The miniature guide to critical thinking concepts and tools

RADIASI ULTRA VIOLET


Sepatu Safety: Pencegahan Bahaya Radiasi Sinar Ultraviolet
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetehuan dan teknologi, semakin banyak juga bermunculan penemuan-penemuan yang dapat membantu pekerjaan manusia. Salah satunya yaitu dengan ditemukannya gelombang elektromagnetik. Kemajuan teknologi saat ini semakin meningkat berikut dalam penggunaan gelombang elekromagnetik dalam kehidupan sehari-hari. Kemajuan ini disebabkan oleh salah seorang ahli fisikawan meneliti tentang Gelombang elektromagnetik yaitu Hipotesis Maxwell, Hipotesis ini yang melahirkan/ memunculkan gagasan baru tentang gelombang elektromagnetik.
Gelombang elektromagnetik dan cahaya ini dapat membantu berbagai macam pekerjaan manusia. Seperti dalam bidang kesehatan untuk melakukan pemeriksaan rontgen yang menggunakan sinar X. Dan masih banyak lagi pekerjaan dalam berbagai bidang yang dapat menggunakan gelombang elektromagnetik dan cahaya ini.
Paparan terhadap sinar matahari yang meningkatkan produksi vitamin D di kulit, berperan pada pencegahan penyakit degeneratif seperti kanker, diabetes tipe 1 dan hipertensi. Hal ini menunjukkan bahwa vitamin D mempunyai manfaat yang sangat besar untuk kehidupan manusia.   
Peran vitamin D pada pencegahan penyakit degeneratif salah satunya adalah hipertensi, hal ini disebabkan karena hampir semua jaringan tubuh mempunyai sisi penerima (reseptor) untuk vitamin D. Hal ini menunjukkan vitamin D dibutuhkan oleh jaringan  di tubuh salah satunya organ jantung  untuk mempertahankan aktivitasnya.
Sebagian besar kematian akibat covid-19 diakibatkan karena kekurangan Vitamin D. Vitamin D sangat disarankan untuk menjaga kekebalan tubuh di musim pandemi seperti ini. Mendapatkan Vitamin D disarankan sebagai salah satu pencegahan coronavirus  disease 2019 menyerang tubuh manusia.
Matahari memancarkan sinar yang mengandung radiasi ultra violet (UV) yang tidak dapat dilihat dan dirasakan secara langsung oleh diri manusia. Pada dasarnya, sinar ultra violet dari matahari memiliki manfaat yang baik, salah satunya adalah untuk pembentukan kolekalsiferol (Vitamin D3). Kolekalsiferol berperan dalam metabolisme pembentukan tulang dan juga dalam pertahanan sistem imun tubuh (Prietl et al., 2013; Cefali et al., 2016). Selain itu, radiasi sinar UV dalam waktu yang cukup dan rutin seringkali digunakan untuk terapi penyakit tuberkulosis, psoriasis, dan vitiligo (Cefali et al., 2016). Radiasi yang berlebihan dapat mengakibatkan efek merugikan pada manusia. Havas (2008) menyebutkan bahwa radiasi UV dari matahari dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu sinar ultra violet A (UV A) dengan panjang gelombang 320-400 nm; sinar ultra violet B (UV B) dengaan panjang gelombang 290-320 nm; dan sinar ultra violet C (UV C) dengan panjang gelombang 200-290 nm.  semakin banyak, (BPOM, 2009).
Vitamin D merupakan prohormon yang berperan penting dalam penyerapan kalsium di dalam usus. Vitamin D mulai dikenal di dunia kesehatan sejak timbul kasus penyakit terkait rickets di Eropa dan Amerika Utara pada abad ke 19 dan selama dua dasawarsa awal abad ke 20.1,2 Pada awal abad ke 20 penyakit tersebut menjadi endemik sampai akhirnya diketahui bahwa pajanan kulit terhadap sinar ultraviolet dan asupan vitamin D lewat rongga mulut dapat mencegah dan mengurangi angka kejadian penyakit yang disebabkan rickets tersebut. Sebagian besar tenaga kesehatan masih menganggap masalah kesehatan akibat defisiensi vitamin D terbatas dampak penyakit karena rickets, osteoporosis dan osteomalasia.1 Kira-kira satu dasawarsa yang lalu mulai ditemukan pembuktian peran vitamin D di: berbagai kondisi nonskeletal seperti kanker/keganasan, tekanan darah tinggi, penyakit diabetes melitus dan kardiovaskular serta infeksi. Suplementasi vitamin D memperlihatkan penurunan kejadian dan kelainan tersebut di atas.1,3 Diperkirakan satu (1) juta penduduk di dunia mengalami defisiensi atau ketidak-cukupan vitamin D.4 Jumlah penduduk yang terkena defisiensi/ketidakcukupan juga beragam, mulai dari anak-anak sampai mereka yang lanjut usia. Di Indonesia dan negara dengan pajanan sinar matahari sepanjang tahun diperkirakan jumlah yang berpengidap penyakit defisiensi maupun ketidakcukupan vitamin D relatif rendah.5,6 Telitian Setiati et al6 di Jakarta dan Bekasi menunjukkan defisiensi vitamin D ditemukan sebanyak 35,1% jumlah penduduk perempuan lanjut usia. Telitian Goswani et al5 di India menemukan jumlah yang berpengidap penyakit defisiensi vitamin D sebesar 90%.

PREDIKSI TAMBAHAN

Dengan menggunakan GM, seseorang dapat memperoleh prediksi untuk perjalanan lebih lanjut pandemi Covid-19 secara analitis dari tiga deskriptor. Kami di sini menyajikan dua aplikasi yang mungkin: kematian kumulatif sebagai fungsi waktu dan jumlah maksimum yang diperlukan dari alat pernapasan serta titik waktunya.
Pertama, evolusi waktu dari jumlah kematian kumulatif D, dapat diperoleh dengan menjumlahkan jumlah kematian setiap hari d, yang diprediksi oleh model kami. Dalam gambar ini, kami menghitung ulang semua kurva kembali ke waktu normal sehingga kematian kumulatif masa depan dapat dengan mudah dibaca. Seseorang dapat menghitung secara analitik bahwa tanggal setelah kematian baru per hari telah menurun hingga 1% dari maksimumnya terletak kira-kira 2 lebar setelah maksimum kematian harian, dan nilai-nilai, yang dilambangkan dengan Tη, untuk masing-masing negara dapat ditemukan pada Tabel  Sudah dari inspeksi visual menyarankan untuk Italia dan Spanyol ke dataran tinggi terlebih dahulu, sementara Prancis harus menghadapi peningkatan jumlah kematian yang jauh lebih lama. Ini juga mengantisipasi jumlah kumulatif kematian per juta orang selama seluruh penyakit Covid-19 menjadi yang tertinggi di Prancis, Spanyol, dan Italia.
Jumlah kematian kumulatif terukur per satu juta penduduk (simbol), dibandingkan dengan prediksi GM (A7) untuk kecocokan terpilih dari Tabel 1. Jumlah kumulatif kematian yang menentukan ketinggian dataran tinggi di masa mendatang diberikan oleh produk lebar wd dan dmax, kali √ π ≈ 1.77.
Selanjutnya, kami memperkirakan jumlah mesin pernapasan yang dibutuhkan per tanggal untuk epidemi Covid-19. Kita mulai dengan mengasumsikan jumlah mesin pernapasan per hari sama dengan jumlah kumulatif orang sakit aktif pada tanggal yang ditentukan, di mana aktif berarti belum pulih pada tanggal tersebut. Setiap orang sakit parah baru per hari (SSP) memerlukan mesin pernapasan selama beberapa hari atau bahkan berminggu-minggu sebelum meninggal atau pulih dari Covid-19. Orang yang meninggal karena Covid-19 menempati peralatan pernapasan selama rata-rata 7 hari sebelum kematiannya, tetapi peralatan pernapasan mungkin digunakan hingga sekitar satu bulan untuk kasus yang kemudian pulih. Dengan demikian, kami dapat memperkirakan secara kasar jumlah SSP aktif per tanggal sebagai jumlah orang yang sakit parah dalam 10 hari terakhir. Harap dicatat, bagaimanapun, bahwa kami hanya mencoba menghubungkan GM secara konseptual ke jumlah yang berguna, kami meninggalkan pencarian menyeluruh angka yang tepat untuk pembaca.
Sebagai langkah terakhir, kita perlu menghubungkan SSP dan kematian. Asumsikan bahwa setiap SSP mati dengan probabilitas konstan γ setelah beberapa hari, yaitu, γ kali SSPS memberikan kematian harian beberapa hari ke depan. kami dapat menggunakan bahwa setiap pasien yang meninggal telah menggunakan mesin pernapasan selama rata-rata 7 hari sebelum kematian dan dengan demikian memperkirakan jumlah harian SSP pada tanggal tertentu dengan jumlah kematian harian 7 hari di masa depan dibagi dengan probabilitas γ.
Hasil estimasi di atas mengungkapkan bahwa jumlah peralatan pernapasan yang dibutuhkan itu sendiri adalah kurva Gaussian, kira-kira berpusat di sekitar tanggal yang sama dengan kurva fatalitas harian, dan nilai puncaknya sebanding dengan faktor multiplikasi yang tergantung pada lebar Gaussianian dan berkisar antara 0,5 dan 0,9 untuk lebar yang kami temukan, jumlah total kematian Dtotal, dan rasio kematian sebagai SSP γ.
Di satu sisi kami takut prediksi kami akan menjadi kenyataan, di sisi lain mereka lebih optimis daripada semua (beberapa) prediksi yang kami temui sejauh ini. Menghadapi prediksi ini dan metode dengan kenyataan akan membantu untuk menetapkan atau mengesampingkan pendekatan yang disajikan. Penerapan GM untuk menggambarkan pandemi dan waktu puncaknya untuk semua negara, kita akan dapat menilai di masa depan yang jauh. Kami memantau perkembangan ini sebagai bagian dari Informasi Tambahan kami.

Popular Posts